Di sekolah, kita diharuskan untuk bisa menguasai berbagai mata pelajaran sekaligus supaya bisa naik kelas maupun lulus. Ini tentu membuat kita dihadapkan dengan setumpuk buku yang menanti untuk di baca, apalagi mendekati ujian, membaca buku pelajaran hukumnya wajib dilakukan!
Hmm.. melihatnya saja sudah bikin menyerah duluan ya? Mengingat kita diharuskan membaca ratusan hingga ribuan halaman buku, hihi. Daripada kamu panik sendiri, takut waktunya tidak cukup untuk belajar itu semua, kamu harus kenalan dulu nih dengan metode membaca cepat! Namanya, skimming dan scanning. Dengan memiliki kemampuan ini, kita bisa lho menghemat waktu belajar kita. Jadinya, tidak perlu khawatir lagi deh kehabisan waktu.
Pernah melihat video kompetisi membaca cepat anak-anak di Beijing yang sempat viral? Video itu memperlihatkan anak-anak peserta kompetisi yang seolah-olah hanya terlihat membolak-balikkan halaman buku dengan supercepat. Namun sesungguhnya mereka sedang membaca.
Anak-anak itu mempraktikkan quantum speed reading (QSR) atau membaca cepat kuantum. Mereka diklaim dapat membaca 100 ribu karakter hanya dalam waktu lima menit.
Teknik membaca cepat kuantum dikembangkan pertama kali oleh seorang guru di Jepang, Yumiko Tobitani, pada 2006. Dia mengajar pada Akademi Anak Shichida, Shibuya, Tokyo.
Konon, Yumiko menemukan teknik ini secara tidak sengaja. Saat itu, Yumiko meminta murid-muridnya membaca buku, namun dengan cara tidak biasa.
Anak-anak didiknya diminta untuk membolak-balikkan halaman buku secara cepat, lalu melambat, hingga total tiga puluh kali. Mereka dibolehkan menggeret kursi masing-masing untuk mencari tempat yang nyaman untuk mulai membaca.
Ketika semua anak sudah menemukan tempat masing-masing, ada satu orang yang tertinggal, namun tampak sudah tenggelam dalam bacaannya. Yumiko baru saja hendak membiarkan saja si anak terus membaca, ketika tiba-tiba anak itu berseru, “Ini sangat menyenangkan!”
Yumiko tergelitik dan bertanya, mengapa hal itu bisa sangat menyenangkan bagi sang murid. Anak usia delapan tahun itu bercerita, ketika membalikkan halaman buku dengan cepat, gambar-gambar seolah berlompatan keluar dari buku dan dia jadi paham isinya.
Yumiko, yang berpengalaman sebagai guru dalam pembelajaran nonlinear, menyadari fungsi pencitraan otak kanan muridnya bekerja ketika mempraktikkan teknik itu. Otak kanan memang sangat berhubungan dengan kecepatan.
Dia lalu mengujicobakan tekniknya kepada beberapa murid lain. Hasilnya sama.
Otak kanan memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan informasi, sehingga informasi itu dapat dipahami oleh setiap orang. Hal ini disebut resonansi.
Karena itulah, ketika setiap orang ingin mempelajari sesuatu atau punya keinginan untuk melihat sesuatu, kemampuan itu ditransmisikan kepada setiap orang dalam wujud getaran yang beresonansi.
Rumit, ya? Tapi, apakah memang klaim dapat membaca 100 ribu karakter dalam lima menit itu dapat dibuktikan? Apakah orang dewasa dapat mempelajari dan memperoleh manfaatnya.
Meski masih kontroversial, pelatihan-pelatihan membaca cepat kuantum ini terus bermunculan, terutama bagi anak-anak. Namun tak sedikit orang dewasa yang mempelajarinya karena berbagai alasan.
Di Cina sendiri, tempat pelatihan membaca cepat kuantum ini menjamur, teknik ini disebut tidak punya dasar saintifik.
Peneliti dari sebuah lembaga think-tank ternama setempat, Xing Bingqi, memastikan kalau tempat-tempat pelatihan ini hanya memanfaatkan ambisi para orang tua Cina yang berlomba menjadikan anak mereka yang terbaik.
Di Indonesia sendiri, sejumlah perguruan tinggi melakukan penelitian dampak penerapan membaca cepat kuantum pada anak-anak sekolah. Hasilnya, rata-rata menunjukkan peningkatan keterampilan membaca dan pemahaman isi bacaan. Namun tidak dijelaskan, apakah yang diterapkan adalah membaca cepat kuantum a la Yumiko atau teknik membaca cepat superscanning.
Terlepas dari benar atau tidaknya quantum speed reading, teknik membaca cepat saja sudah dapat disebut sebagai keahlian yang layak dikuasai para profesional. Di masa serbakilat karena teknologi memungkinkan orang untuk bekerja lebih cepat dan efisien, membaca cepat akan sangat membantu dalam mengelola pekerjaan dan waktu kita.
Untuk menguasai keahlian ini, sangat disarankan untuk mengambil pelatihan di tempat-tempat training membaca cepat. Pilihlah tempat pelatihan dengan trainer profesional dan kredibel, dengan silabus atau kurikulum training yang teruji.
Namun, kalau Anda ingin mencoba mempraktikkannya sendiri, ada beberapa teknik sederhana yang bisa Anda coba:
1. MEMBACA SAMBIL MENUNJUK BACAAN
Ini cara lama dan sederhana yang dikembangkan kreator teknik membaca cepat, Evelyn Wood. Disadari atau tidak, cara ini membuat kita membaca lebih cepat dan mantap mempertahankan fokus.
Kalau Anda ingat, beginilah cara Anda belajar pertama kali saat masih kanak-kanak. Ya, kan?
2. MEMBACA HANYA POTONGAN KATA SAJA
Cara ini menghemat waktu kita karena mengurangi waktu jeda atau berhenti yang dilakukan mata kita saat membaca.
Kelihatannya membaca sepotong-sepotong ini hanya akan mengorupsi pemahaman kita terhadap isi bacaan, ya? Tapi nyatanya tidak, lho.
Justru begitu mulai membaca hanya potongan-potongan katanya saja dari kalimat atau paragraf, tingkat pemahaman kita naik dan kemampuan membaca secara keseluruhan pun membaik.
3. MEMINDAI DAN PRATINJAU
Cara ini mendorong kita menangkap ide sentral dari apa yang hendak kita baca dengan cepat. Teknik ini mengajarkan kita untuk memindai angka, nama, dan kata-kata pemicu.
Perlu latihan untuk mampu mengidentifikasi kalimat-kalimat kunci dalam sebuah paragraf dengan cepat. Kita juga mesti melatih diri untuk bisa mengidentifikasi daftar, titik, grafik, indeks, dan subpos, selain detil bacaan.
Membaca cepat merupakan suatu teknik dalam membaca untuk bisa mendapatkan informasi dengan cara langsung ke masalah ataupun fakta yang dicari. Membaca cepat ini merupakan salah satu metode membaca cepat yang dilakukan dengan cara membaca didalam hati. Dengan membaca cepat ini anda akan memperoleh informasi yang maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan juga dengan tingkat pemahaman isi bacaan yang tinggi juga.
Adapun Hal-hal yang perlu untuk diperhatikan dalam membaca cepat ini ialah dengan :
Cara cepat yang pertama adalah skimming! Skimming dalam bahasa Indonesia memiliki artian sekilas. Teknik membaca ini digunakan saat kita ingin menemukan ide utama secara keseluruhan dari sebuah buku. Dengan cara ini, berarti kita tidak membaca buku kata perkata melainkan berlompatan dari satu bagian ke bagian lain untuk melihat pokok pikiran utama dari topik yang dibaca.
Dari situ, kita bisa menentukan nih isi tulisan mana saja yang perlu dibaca lebih lanjut secara detail. Psst, dengan skimming bisa membantu membaca 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa lho! Bisa hemat waktu deh jadinya untuk belajar dan bisa digunakan untuk kegiatan lainnya.
Bagaimana cara melakukan skimming? Yuk, ikuti langkah-langkah ini:
1. Baca dari judul dan sub judul dari sebuah buku untuk mengetahui ide utama yang dibahas
2. Hindari membaca isi buku kata demi kata
3. Bila diperlukan, baca bagian awal dan akhir kalimat dari setiap paragraf
4. Baca dengan teliti paragraf akhir yang biasanya berisi kesimpulan
5. Perhatikan juga ilustrasi seperti gambar atau foto kalau ada, untuk memudahkan memahami isi bacaan lebih jauh
6. Setelah selesai, coba berhenti sejenak untuk memahami isi tulisan tersebut
Nah, setelah selesai melakukan skimming kita akan mendapatkan gambaran secara keseluruhan isi buku tanpa membaca semua tulisannya. Kalau menemukan bagian yang menarik, kita bisa membaca detail bagian buku tersebut untuk pemahaman yang lebih baik. Setuju? :)
Lalu, cara kedua adalah dengan scanning! Scanning dalam bahasa Indonesia memiliki artian sepintas. Teknik membaca ini digunakan untuk mendapatkan informasi spesifik secara cepat dan akurat dari sebuah buku. Biasanya, scanning digunakan ketika kita sudah mengetahui apa yang ingin kita cari sehingga akan berfokus pada isi buku yang spesifik. Nah, kita harus berlatih nih untuk menggerak mata maupun membalikkan halaman buku dengan cepat untuk menemukan kata atau frasa yang kita cari.
Bagaimana cara melakukan scanning? Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Perhatikan penggunaan urutan seperti: “angka”, “huruf”, “langkah”, “selanjutnya” dan seterusnya
2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak berbeda dengan tulisan lainnya
3. Kadang kala penulis menempatkan kata kunci di batas paragraf
Ukuran kecepatan membaca adalah kata per menit (KPM)
Ukuran kecepatan membaca ialah kata per menit (KPM), adalah ada beberapa kata yang bisa dibaca pada tiap menitnya dengan rumusnya adalah:
Dalam penggunaannya, skimming dan scanning bisa digunakan secara bersamaan. Misalnya, saat mempelajari buku yang belum pernah di baca kita bisa memulai dari skimming dan menentukan materi apa saja yang menarik di baca. Lalu, untuk memiliki pemahaman yang lebih baik kita bisa lakukan scanning dari kata-kata kunci materi yang ingin kita pelajari.
Lalu, ketika kita sudah tahu apa yang ingin kita pelajari, kita bisa memulai dari scanning kata kunci yang ingin kita pelajari. Setelah menemukan, kita dapat skimming untuk mendapatkan pemahaman materi secara sederhana dan cepat. Bagaimana? Belajar dari buku jadi lebih menyenangkan dan tidak menguras waktu lagi bukan? Hehe.
Dengan membiasakan diri untuk membaca cepat, maka akan sangat membantu untuk belajar secara efektif dan efisien. Kita pun jadi bisa untuk belajar dari semua buku pelajaran untuk penguasaan materi yang lebih maksimal. Yuk, mulai terapkan skimming dan scanning saat belajar!
Hmm.. melihatnya saja sudah bikin menyerah duluan ya? Mengingat kita diharuskan membaca ratusan hingga ribuan halaman buku, hihi. Daripada kamu panik sendiri, takut waktunya tidak cukup untuk belajar itu semua, kamu harus kenalan dulu nih dengan metode membaca cepat! Namanya, skimming dan scanning. Dengan memiliki kemampuan ini, kita bisa lho menghemat waktu belajar kita. Jadinya, tidak perlu khawatir lagi deh kehabisan waktu.
Pernah melihat video kompetisi membaca cepat anak-anak di Beijing yang sempat viral? Video itu memperlihatkan anak-anak peserta kompetisi yang seolah-olah hanya terlihat membolak-balikkan halaman buku dengan supercepat. Namun sesungguhnya mereka sedang membaca.
Anak-anak itu mempraktikkan quantum speed reading (QSR) atau membaca cepat kuantum. Mereka diklaim dapat membaca 100 ribu karakter hanya dalam waktu lima menit.
Teknik membaca cepat kuantum dikembangkan pertama kali oleh seorang guru di Jepang, Yumiko Tobitani, pada 2006. Dia mengajar pada Akademi Anak Shichida, Shibuya, Tokyo.
Konon, Yumiko menemukan teknik ini secara tidak sengaja. Saat itu, Yumiko meminta murid-muridnya membaca buku, namun dengan cara tidak biasa.
Anak-anak didiknya diminta untuk membolak-balikkan halaman buku secara cepat, lalu melambat, hingga total tiga puluh kali. Mereka dibolehkan menggeret kursi masing-masing untuk mencari tempat yang nyaman untuk mulai membaca.
Ketika semua anak sudah menemukan tempat masing-masing, ada satu orang yang tertinggal, namun tampak sudah tenggelam dalam bacaannya. Yumiko baru saja hendak membiarkan saja si anak terus membaca, ketika tiba-tiba anak itu berseru, “Ini sangat menyenangkan!”
Yumiko tergelitik dan bertanya, mengapa hal itu bisa sangat menyenangkan bagi sang murid. Anak usia delapan tahun itu bercerita, ketika membalikkan halaman buku dengan cepat, gambar-gambar seolah berlompatan keluar dari buku dan dia jadi paham isinya.
Yumiko, yang berpengalaman sebagai guru dalam pembelajaran nonlinear, menyadari fungsi pencitraan otak kanan muridnya bekerja ketika mempraktikkan teknik itu. Otak kanan memang sangat berhubungan dengan kecepatan.
Dia lalu mengujicobakan tekniknya kepada beberapa murid lain. Hasilnya sama.
Otak kanan memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan informasi, sehingga informasi itu dapat dipahami oleh setiap orang. Hal ini disebut resonansi.
Karena itulah, ketika setiap orang ingin mempelajari sesuatu atau punya keinginan untuk melihat sesuatu, kemampuan itu ditransmisikan kepada setiap orang dalam wujud getaran yang beresonansi.
Rumit, ya? Tapi, apakah memang klaim dapat membaca 100 ribu karakter dalam lima menit itu dapat dibuktikan? Apakah orang dewasa dapat mempelajari dan memperoleh manfaatnya.
Meski masih kontroversial, pelatihan-pelatihan membaca cepat kuantum ini terus bermunculan, terutama bagi anak-anak. Namun tak sedikit orang dewasa yang mempelajarinya karena berbagai alasan.
Di Cina sendiri, tempat pelatihan membaca cepat kuantum ini menjamur, teknik ini disebut tidak punya dasar saintifik.
Peneliti dari sebuah lembaga think-tank ternama setempat, Xing Bingqi, memastikan kalau tempat-tempat pelatihan ini hanya memanfaatkan ambisi para orang tua Cina yang berlomba menjadikan anak mereka yang terbaik.
Di Indonesia sendiri, sejumlah perguruan tinggi melakukan penelitian dampak penerapan membaca cepat kuantum pada anak-anak sekolah. Hasilnya, rata-rata menunjukkan peningkatan keterampilan membaca dan pemahaman isi bacaan. Namun tidak dijelaskan, apakah yang diterapkan adalah membaca cepat kuantum a la Yumiko atau teknik membaca cepat superscanning.
Terlepas dari benar atau tidaknya quantum speed reading, teknik membaca cepat saja sudah dapat disebut sebagai keahlian yang layak dikuasai para profesional. Di masa serbakilat karena teknologi memungkinkan orang untuk bekerja lebih cepat dan efisien, membaca cepat akan sangat membantu dalam mengelola pekerjaan dan waktu kita.
Untuk menguasai keahlian ini, sangat disarankan untuk mengambil pelatihan di tempat-tempat training membaca cepat. Pilihlah tempat pelatihan dengan trainer profesional dan kredibel, dengan silabus atau kurikulum training yang teruji.
Namun, kalau Anda ingin mencoba mempraktikkannya sendiri, ada beberapa teknik sederhana yang bisa Anda coba:
1. MEMBACA SAMBIL MENUNJUK BACAAN
Ini cara lama dan sederhana yang dikembangkan kreator teknik membaca cepat, Evelyn Wood. Disadari atau tidak, cara ini membuat kita membaca lebih cepat dan mantap mempertahankan fokus.
Kalau Anda ingat, beginilah cara Anda belajar pertama kali saat masih kanak-kanak. Ya, kan?
2. MEMBACA HANYA POTONGAN KATA SAJA
Cara ini menghemat waktu kita karena mengurangi waktu jeda atau berhenti yang dilakukan mata kita saat membaca.
Kelihatannya membaca sepotong-sepotong ini hanya akan mengorupsi pemahaman kita terhadap isi bacaan, ya? Tapi nyatanya tidak, lho.
Justru begitu mulai membaca hanya potongan-potongan katanya saja dari kalimat atau paragraf, tingkat pemahaman kita naik dan kemampuan membaca secara keseluruhan pun membaik.
3. MEMINDAI DAN PRATINJAU
Cara ini mendorong kita menangkap ide sentral dari apa yang hendak kita baca dengan cepat. Teknik ini mengajarkan kita untuk memindai angka, nama, dan kata-kata pemicu.
Perlu latihan untuk mampu mengidentifikasi kalimat-kalimat kunci dalam sebuah paragraf dengan cepat. Kita juga mesti melatih diri untuk bisa mengidentifikasi daftar, titik, grafik, indeks, dan subpos, selain detil bacaan.
PENGERTIAN MEMBACA CEPAT
Membaca cepat merupakan suatu teknik dalam membaca untuk bisa mendapatkan informasi dengan cara langsung ke masalah ataupun fakta yang dicari. Membaca cepat ini merupakan salah satu metode membaca cepat yang dilakukan dengan cara membaca didalam hati. Dengan membaca cepat ini anda akan memperoleh informasi yang maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan juga dengan tingkat pemahaman isi bacaan yang tinggi juga.
Adapun Hal-hal yang perlu untuk diperhatikan dalam membaca cepat ini ialah dengan :
- Jangan membaca kata demi kata. Biasakan dalam membaca itu per kelompok kata demi kelompok kata.
- Jangan mengulangi kata atau kalimat yang sudah dibaca.
- Jangan terlalu lama berhenti di awal baris atau pun kalimat karena akan memutuskan hubungan makna antarkalimat maupun antarparagraf.
- Carilah kata kunci yang menjadi tanda awal terdapatnya sebuah gagasan utama pada sebuah kalimat.
- Abaikan juga kata-kata lugas yang sifatnya itu berulang-ulang, misalnya kepada, yang , di, dari, dan lain sebagainya.
TEKNIK MEMBACA CEPAT
Seperti apa sih membaca cepat skimming dan scanning itu? Yuk, mari kita diskusikan lebih lanjut!Skimming
Cara cepat yang pertama adalah skimming! Skimming dalam bahasa Indonesia memiliki artian sekilas. Teknik membaca ini digunakan saat kita ingin menemukan ide utama secara keseluruhan dari sebuah buku. Dengan cara ini, berarti kita tidak membaca buku kata perkata melainkan berlompatan dari satu bagian ke bagian lain untuk melihat pokok pikiran utama dari topik yang dibaca.
Dari situ, kita bisa menentukan nih isi tulisan mana saja yang perlu dibaca lebih lanjut secara detail. Psst, dengan skimming bisa membantu membaca 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa lho! Bisa hemat waktu deh jadinya untuk belajar dan bisa digunakan untuk kegiatan lainnya.
Bagaimana cara melakukan skimming? Yuk, ikuti langkah-langkah ini:
1. Baca dari judul dan sub judul dari sebuah buku untuk mengetahui ide utama yang dibahas
2. Hindari membaca isi buku kata demi kata
3. Bila diperlukan, baca bagian awal dan akhir kalimat dari setiap paragraf
4. Baca dengan teliti paragraf akhir yang biasanya berisi kesimpulan
5. Perhatikan juga ilustrasi seperti gambar atau foto kalau ada, untuk memudahkan memahami isi bacaan lebih jauh
6. Setelah selesai, coba berhenti sejenak untuk memahami isi tulisan tersebut
Nah, setelah selesai melakukan skimming kita akan mendapatkan gambaran secara keseluruhan isi buku tanpa membaca semua tulisannya. Kalau menemukan bagian yang menarik, kita bisa membaca detail bagian buku tersebut untuk pemahaman yang lebih baik. Setuju? :)
Scanning
Lalu, cara kedua adalah dengan scanning! Scanning dalam bahasa Indonesia memiliki artian sepintas. Teknik membaca ini digunakan untuk mendapatkan informasi spesifik secara cepat dan akurat dari sebuah buku. Biasanya, scanning digunakan ketika kita sudah mengetahui apa yang ingin kita cari sehingga akan berfokus pada isi buku yang spesifik. Nah, kita harus berlatih nih untuk menggerak mata maupun membalikkan halaman buku dengan cepat untuk menemukan kata atau frasa yang kita cari.
Bagaimana cara melakukan scanning? Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Perhatikan penggunaan urutan seperti: “angka”, “huruf”, “langkah”, “selanjutnya” dan seterusnya
2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak berbeda dengan tulisan lainnya
3. Kadang kala penulis menempatkan kata kunci di batas paragraf
Manfaat Skimming dan Scanning
Dibawah ini merupakan manfaat dari skimming dan scanning ialah sebagai berikut :- Dapat mencari sebuah informasi khusus yang diperlukan dengan secara cepat
- Dapat menjelajahi banyak halaman buku dalam kurun waktu yang relatif singkat
- Tidak banyak memakan waktu dalam mencari sesuatu yang dinginkan dari buku.
TUJUAN MEMBACA CEPAT
Membaca cepat tentu memiliki suatu tujuan, tujuan dalam membaca cepat ini adalah untuk meminimalisir penggunaan waktu agar dapat waktu dalam membaca itu relatif singkat dan kita tetap mampu untuk mendapatkan hasil serta juga memahami bacaan yang kita baca. Kenapa sih membaca cepat itu penting? Karena hampir seluruh informasi yang kita cari atau yang kita dapat itu berasal dari buku-buku, koran, majalah bahkan juga internet itu menggunakan teks dalam menyampaikan informasinya.UKURAN MEMBACA CEPAT
Kita mungkin dituntut untuk menjadi pembaca yang efisien dan efektif. namun taukah kamu berapa sih ukuran kecepatan dalam membaca yang dikatakan efektif tersebut? berikut ulasannya:Ukuran kecepatan membaca adalah kata per menit (KPM)
- SISWA Sekolah dasar (SD) minimal kecepatan 200 KPM
- SISWA Sekolah menengah atas (SMA) minimal kecepatan 250 KPM
- Mahasiswa minimal Kecepatan 325 KPM
Ukuran kecepatan membaca ialah kata per menit (KPM), adalah ada beberapa kata yang bisa dibaca pada tiap menitnya dengan rumusnya adalah:
Kecepatan = (Jumlah Kata/ Jumlah detik) X 60=…….. kata per menit.
Dalam penggunaannya, skimming dan scanning bisa digunakan secara bersamaan. Misalnya, saat mempelajari buku yang belum pernah di baca kita bisa memulai dari skimming dan menentukan materi apa saja yang menarik di baca. Lalu, untuk memiliki pemahaman yang lebih baik kita bisa lakukan scanning dari kata-kata kunci materi yang ingin kita pelajari.
Lalu, ketika kita sudah tahu apa yang ingin kita pelajari, kita bisa memulai dari scanning kata kunci yang ingin kita pelajari. Setelah menemukan, kita dapat skimming untuk mendapatkan pemahaman materi secara sederhana dan cepat. Bagaimana? Belajar dari buku jadi lebih menyenangkan dan tidak menguras waktu lagi bukan? Hehe.
Dengan membiasakan diri untuk membaca cepat, maka akan sangat membantu untuk belajar secara efektif dan efisien. Kita pun jadi bisa untuk belajar dari semua buku pelajaran untuk penguasaan materi yang lebih maksimal. Yuk, mulai terapkan skimming dan scanning saat belajar!